.titlefield { text-decoration: none; color: #09F } .titlefield:hover { text-decoration: underline } .labelfield { color: brown; font-size: 90% } .datefield { color: #333; font-size: 90% } #data { width: 450px; height: 17px; border: 3px solid black; padding: 5px 5px; background-color: #CED0D1; margin: 5px auto; -moz-box-shadow: inset 0 0 10px rgba(0, 0, 0, 0.16); -webkit-box-shadow: inset 0 0 10px rgba(0, 0, 0, 0.16); box-shadow: inset 0 0 10px rgba(0, 0, 0, 0.16); position: relative; overflow: hidden; -moz-border-radius: 3px; -webkit-border-radius: 3px; border-radius: 3px } #data img { display: block; margin: 0 auto; text-align: center }

Minggu, 26 Februari 2012

Quantum Learning Berbasis Spiritual

Setiap manusia dilahirkan memiliki potensi yang berbeda, dengan perbedaan tersebut melahirkan banyak perubahan bagi kehidupan manusia. Terutama perbedaan dalam masalah belajar,
baik masalah gaya dan metode yang dipakainya, tak jarang kebanyakan dari manusia tidak menyadari akan hal itu, padahal Allah telah memberikan pendengaran, penglihatan dan otak untuk disyukuri, bersyukur di sana adalah dengan cara menggunakan fasilitas tersebut untuk kebaikan dan dijadikan sebagai sarana untuk bisa lebih dekat dengan penciptanya yakni Allah Yang Maha Dekat, ketika potensi itu disadari maka akan terjadi perubahan dalam cara belajar yang luar biasa. Proses belajar yang luar biasa adalah proses yang selalu menyadari keberadaan diri yang sesungguhnya dan selalu menghadirkan Allah sebagai Tuhan yang akan memahamkannnya.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya, agar tak pernah berhenti dalam menuntut ilmu dan selalu bersedia menerima pengajaran-pengajaran dalam kehidupan yang sedang dijalaninya, seiring dengan hal itu Allah telah berfirman dalam salah satu suratnya yakni “sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulul albab”. Ulul Albab yaitu orang yang senantiasa menggunakan serta mendayagunakan dzikir dan fikirnya. Dengan ilmu, manusia dengan manusia yang lainnya berbeda, karena dengan ilmu maka derajat seseorang akan dinaikkan, dibanding dengan orang yang tidak berilmu. Dalam Islam orang yang berilmu itu disebut ulama, sedang ulama di dalam Al-Quran adalah orang yang takut kepada Allah dan penerus risalah para nabi.

Semangat menuntut ilmu telah dicontohkan sahabat nabi, yaitu Ali bin Abi Thalib, karena kepintaran dan kebijaksanaannya, Rosululloh SAW memberi beliau gelar kuncinya Ilmu, sedang Rosululloh sebagai gudangnya ilmu. Tak hanya ilmu, beliau memiliki hikmah dengan itu menjadikannya lebih bijaksana dan waspada dalam menentukan sikap dan perbuatan, yakni tuntunan kebaikan yang masuk ke dalam dadanya langsung dari Allah, dengan itu maka dadanya selalu ada cahaya ilahi. Dengan cahaya ilahi itu dadanya selalu tenang, hatinya tenang, ketika dada dan hatinya tenang maka otak, lisan, pendengaran, penglihatan dan perbuatannya akan tenang, maka ketika semuanya dalam kondisi tenang, proses belajar dan mengajar akan berlangsung dengan penuh kekhusyu’an. Dengan penuh rasa khusyu’ itu seseorang akan menghadirkan Allah sebagai Tuhannya yang akan membimbing, memahamkan dan mengarahkannya ke arah yang sesuai dengan fitrahnya.

Setiap orang menginginkan perubahan dalam belajarnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kalau seandainya ia menyadari bahwa setiap detiknya selalu ada perubahan dalam belajarnya, maka ia akan lebih baik dari sebelumnya, hal itu terjadi karena ia terdorong lagi untuk menggali lebih lanjut lagi. Sebagai ilustrasi saya gambarkan, coba anda lihat tulisan Anda saat belajar dengan sesudah Anda bisa menulis, pasti Anda akan geli dan mengatakan “seharusnya begini cara menullisnya”, dan satu hal yang harus diingat, hal demikian akan terus terjadi selama Anda masih hidup, karena seiring dengan bertambahnya ilmu, pengalaman, pergaulan, sedikit banyak akan mempengaruhi cara belajar dan cara seseorang dalam mengambil keputusan.

Maka dengan QUANTUM LEARNING BERBASIS SPIRITUAL ini atau yang nantinya disingkat dengsn QULBS, diharapkan lahirnya semangat baru yang konsisten dalam menimba ilmu dan hikmah dengan selalu menghadirkan Allah sebagai Sang Maha Guru. Dengan begitu akan lahirlah kesadaran terhadap penciptaan dirinya dan kesadaran terhadap Tuhannya.

Kesadaran diri merupakan hal yang sangat penting untuk kesuksesan seseorang, karena selain tubuh, manusia pun memilki potensi ruhani yang memilki sifat ketuhanan seperti pengasih, pemberi, mengetahui, dll yang semuanya terdapat di asmaul husna, namun tidak cukup sampai di sana seseorang dikatakan sukses, ia pun harus tahu siapa dibalik semua itu yang menjadikannya ia bisa begitu, yakni kesadaran tentang Allah yang Maha Menggerakkan.

QULBS akan menguraikan mengenai materi, pemahaman dan praktek bagaimana paradigma belajar dan mengajar yang di dalamnya membahas tentang bagaimana cara belajar, kekuatan jasmani dan ruhani, Gaya belajar (Auditorial, Visual dan Kinestik), teknik mencatat, teknik menulis, memfungsionalkan memori dan daya ingat, teknik membaca cepat dan bagaimana cara untuk lebih melejitkan QULBS. Hal ini dilakukan semata-mata untuk dipersembahkan kepada Allah SWT Sang Pemilik langit dan bumi serta pemilik di antara keduanya beserta isinya.

Semoga dengan QULBS ini, orang-orang yang belajar akan semakin bersemangat untuk menggali khazanah islam yang meliputi semua aspek kehidupan di dunia dan di akhirat, karena ia tahu bagaimana cara  ia bersyukur akan nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya.

Adapun manfaat Quantum Learning Berbasis Spiritual
1.     Sikap Husnudzon terhadap diri. keluarga, dan lingkungan hidup, terutama kepada sang Maha Pemberi Petunjuk.
2.    Motivasi yang bersumber dari tuntunan Allah, hingga setiap aktivitas kebaikan yang dilakukan semata-semata karena meyakini bahwa Allah senang terhadap hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan senang terhadap hamba yang selalu ingin mendekatkan diri kepada-Nya.
3.      Keterampilan belajar seumur hidup
4.      Kepercayaan  kepada Allah akan bertambah.
5.      InsyaAllah sukses.

Bahasan dalam QULBS, diantanya:
1.      Belajar kembali bagaimana cara belajar 
Selain belajar tentang teori dan praktik, tetapi pembelajar juga membangun rasa percaya diri, merasa lebih berhasil dalam hidup dan bergembira, dengan harapan mampu memperkuat tubuh dan memperkaya jiwa seraya mendidik pikiran.
Quantum Learning mengkombinasikan dari beberapa unsur, dikembangkan dari suatu falsafah bahwa belajar dapat dan harus menyenangkan.
2.      Kekuatan pikiran yang tak terbatas
Renungan :
Anda berhasil mencapai prestasi mengagumkan pada tahun-tahun awal kehidupan Anda, berkat Allah yang telah memberikan kekuatan pikiran Anda yang menakjubkan.
a.      Tahun pertama – Belajar Berjalan
b.      Tahun kedua – mulai berkomunikasi dengan bahasa
c.   Tahun kelima – mengenal 90 persen dari semua kata yang biasa digunakan oleh orang-orang dewasa
d.      Tahun keenam – Belajar Membaca

0 komentar: