Setiap apa yang dilhat dan dirasakan bisa menjadi bahan pengajaran yang berharga untuk disampaikan.
Senin, 27 Februari 2012
Tingkatan Diri
1. Diri yang memerintahkan Kejahatan
"Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang (Q.S.Yusuf ayat 53)
ini merupakan tingkat diri manusia
terrendah, tingkat di mana orang kafir dan lalai berasal, tercover dalam
mengingat Allah, yang ada hanya menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
hawa nafsu tanpa memikirkan akibatnya.
2. Diri yang Menyalahkan (Diri)
Melaksanakan hukum syari'ah dengan
cara terbaik yang mereka mampu, serta berusaha ikhlas dalam aktivitasnya dan
mengerjakan kebaikan dalam setiap situasi. Biasanya gagal hidup sesuai dengan
idealitas Qur'an dan Sunnah nabi, meskipun mereka tidak mengangkat bahwa
seakan-akan tidak ada yang salah. Sebaliknya, mereka menyalahkan dirinya
sendiri karena tidak berjuang keras di jalan Allah. Mereka meiliki perasaan
bersalah di hadapan Allah, karena mereka beribadah kepada-Nya "seperti
jika mereka melihat-Nya.
3. Diri yang penuh kedamaian
"Hai jiwa yang
tenang,Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya,Maka
masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,masuklah ke dalam
syurga-Ku.Q.S.Al-Fajr :27-30
Inilah Diri yang kembali kepada
Allah di dunia ini. Diri seperti itu merupakan milik orang-orang yang membangun
ihsan pada satu tingkat bahwa mereka beribadah kepada Allah bukan "seperti
jika" mereka melihat-Nya, namun benar-benar melihat-Nya hadir pada segala
sesuatu, termasuk diri mereka sendiri.
Wallahu'Alam
Roni Rodiana, S. Kom.I
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar